Rabu, 02 Desember 2009


Menunggu Matahari Terbenam di Teluk Gurita...
Spirit NTT Nomor 176 Tahun IV, Edisi 14-20 September 2009
Selasa, 15 September 2009 | 17:19 WITA
BELU merupakan daerah kabupaten yang beribukotakan Atambua. Memiliki daerah pesisir pantai yang indah dan obyek wisata yang menarik, namun lokasinya relatif jauh.
Untuk ke Belu (dari Jakarta) Anda harus mengambil jalur penerbangan menuju Kupang, ibukota propinsi NTT. Dari Kupang, Anda dapat melanjutkan perjalanan melalui darat menggunakan mobil sewa dengan ongkos sewa lebih kurang 700 ribu rupiah.
Kalau ingin lebih ekonomis dapat menggunakan kendaraan travel berupa minibus. Kendaraan ini mampu nengangkut 14-16 orang yang berangkat dari terminal antar kota Kupang dengan tarif Rp 75 ribu per orang pada pukul 14.00 dan 19.00 WITA setiap hari. Dari Kupang ke Atambua (ibukota Belu) ditempuh selama 6-7 jam.
Alternatif lain untuk sampai ke Atambua (Belu) Anda dapat memilih jalur udara melalui Bandara El Tari Kupang menggunakan pesawat berpenumpang 16 orang dengan tarif Rp 150 ribuan per orang dengan waktu perjalanan lebih kurang 45 menit. Jalur ini hanya tersedia dua kali seminggu yaitu hari Rabu dan Minggu dengan waktu keberangkatan menyesuaikan kondisi.
Sepanjang perjalanan baik melalui darat maupun udara kita tetap akan disuguhi pemandangan alam yang berbeda dengan daerah lain Di Indonesia. Masalah Penginapan tidak perlu resah, dikota kecil ini tersedia beberapa penginapan yang nyaman dan cukup terjangkau. Jika ingin berkeliling Anda bisa menggunakan ojek atau mobil sewa.

* Kolam Susuk
Perjalanan wisata di Atambua Kabupaten Belu bisa dimulai dari obyek yang menarik dan paling dekat yaitu areal tambak ikan bandeng atau lebih dikenal dengan Kolam Susuk yang ditempuh hanya dengan waktu 45 menit.
"Bukan lautan hanya kolam susuk, kail dan jala cukup tuk menghidupimu, tiada badai topan kau temui, ikan dan udang datang menghampirimu."
Ini menggambarkan keindahan Kolam Susuk, wilayah pariwisata dan potensi kekayaan alam bahari yang ada di Kolam Susuk, Desa Kenebibi, Kecamatan Kakuluk Mesak, Kabupaten Belu.
Kolam Susuk memiliki banyak potensi hamparan pesisir yang dibaluti pohon-pohon bakau, Kolam Susuk terkesan sunyi sembari semilir angin sepoi-sepoi menghembus.
Kondisi ini menggambarkan bahwa Kolam Susuk adalah daerah pariwisata. Terlihat banyak kolam-kolam yang dieksploitasi guna membangun tambak ikan dan udang, potensi itulah bagian dari wilayah Kolam Susuk. Di sana terdapat Lopo-lopo (tempat bersitirahat sambil melihat kolam susuk).
Lopo-Lopo tersebut berdiri tepat di atas kolam-kolam ikan. Sehingga sangatlah indah kita berwisata ke Kolam Susuk, sambil bertamasyah sambil berolahraga pancing.Tidak hanya potensi Kolam Susuk.
Pemandangan alam Kolam Susuk sangat asri, serta jauh dari deburan ombak pantai serta hingar bingar keramaian kota, Kolam Susuk bisa dijadikan tempat peristirahatan yang nyaman bagi wisata keluarga.Kolam Susuk menyimpan berjuta pesona alam, mengapa tidak, dulunya merupakan bentangan hutan bakau, namun sekarang sudah dikemas menjadi kolam-kolam ikan air tawar tempat wisata bagi para pengunjung untuk melepas lelah.

* Teluk Gurita
Tidak jauh dari kolam susuk, Anda dapat berkunjung ke sebuah teluk terpencil bernama Teluk Gurita. Teluk ini memiliki pemandangan yang mempesona dan merupakan tempat yang menarik untuk menunggu matahari terbenam. Aktivitas yang bias dilakukan di sini adalah menyelam, snorkling, memancing atau bersampan.

* Pembuatan Garam
Puas bermain air laut, Anda dapat mengunjungi tempat pembuatan garam tradisional. Yang menarik dari sini adalah tekhnik pembuatan garam yang tidak biasa seperti yang dilakukan masyarakat di pantai utara Jawa.
Garam yang dihasilkan merupakan hasil perebusan air laut dengan menggunakan bahan baker kayu bakau yang banyak terdapat didaerah tersebut. Sayangnya obyek ini mempengaruhi hutan bakau yang ada di pantai utara Belu.
* Pantai Sukalaran
Selain itu wilayah pesisir utara Belu juga memiliki pantai pasir dan karang yang menarik yaitu pantai Sukaerlaran.
Pantai ini masih sepi dan belum terjamah pengembangan, padahal pantai ini berada persis di pinggir jalan utama yang menghubungkan Atambua dengan Dili Ibukota Negara Republik Demokratik Timor Leste (RDTL).
Mungkin karena faktor keamanan yang belum kondusif menjadikan wilayah ini belum berkembang. Masih banyak objek wisata lain yang menarik untuk dikunjungi di bagian selatan kabupaten Belu. (nenitrisia.wordpress.com)


(Spirit NTT)

Selasa, 01 Desember 2009

LIKURAI SPORTIVO adalah sekumpulan mahasiswa Belu n teman yang menyukai dan jatuh cinta pada budaya belu yang sangat indah dan kuat.
kelompok mahasiswa menambahkan kata Sportivo karena smua kegiatan atau tindakan yang di ambil selalu didasari dengan jiwa yang sportiv dengan memegang erat budaya orang belu.